TNI AU Gandeng Kemenhub untuk Integrasikan Radar

Perusahaan swasta nasional dalam bidang elektronika dan sistem informasi PT Infoglobal dilibatkan dalam proyek integrasi radar militer dan sipil tersebut [Infoglobal] ★
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, menyatakan TNI AU akan menambah radar miliknya yang saat ini berjumlah 20 radar menjadi 32 buah. Selain itu TNI AU juga akan mengintegrasikan radarnya dengan radar milik Kemenhub.

(TNI AU) juga akan melengkapi radar Lanud yang saat ini ada 20 dan ke depan akan ditambah 6 dan 6 lagi (12 buah). Total yang akan kita miliki ada 32 radar,” ujar Hadi usai meresmikan Monumen F-5 E/F Tiger II di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta, Selasa (25/4/2017).

Angka 32 radar, kata Hadi, masih merupakan jumlah basic minimun force dan dinilai belum ideal. Sedangkan jumlah idealnya lebih dari itu. Untuk mengatasi persoalan itu, saat ini TNI AU telah bekerjasama dengan Kemenhub untuk melakukan integrasi radar.

Kita sedang bekerjasama dengan Kemenhub untuk menggunakan radar-radar mereka sehingga bisa kita integrated dengan radar yang kita miliki,” kata Hadi.

Pada awal tahun yang lalu, dalam Rapim TNI AU di Mabes Cilangkap, Jakarta Timur, (24/1), Hadi sempat menjelaskan 12 radar baru ini akan ditempatkan di daerah yang rawan pelanggaran. Selain itu, radar tersebut akan ditempatkan di daerah yang belum terjangkau.

Sehingga jika ada pelanggaran, maka bisa kita deteksi. Radar itu akan digelar di mana saja, di Kupang, di Pontianak, di dekat Ambon, kemudian bagian Sumatera, jadi mana tempat yang bolong kita tempatkan radar itu,” tutur Hadi saat itu.

  detik  

[Video] Menguji Senapan SS-2 Buatan Pindad

Liputan CNN PT Pindad, sudah dikenal sebagai produsen persenjataan. Pabrik yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat ini, memproduksi berbagai jenis senapan, kendaraan tempur, hingga amunisi. Bukan produk murahan, kualitas senjata buatan PT Pindad sudah teruji dalam berbagai turnamen.

  ★ Youtube  

Kisah Heroik Penerbang TNI AU

✈ Selamatkan Sukhoi ✈ Pesawat tempur Su-30Mk2 TS-3009 [TNI AU]

Penerbang TNI Angkatan Udara, Letkol Pnb Anton Palaguna dan Lettu Pnb Ahmad Finandika berhasil menyelamatkan diri bersama Sukhoi-30 MK setelah salah satu mesin pesawatnya mendadak bermasalah karena ditabrak seekor burung.

Penerbang dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makassar itu mengalami kejadian tersebut pada saat gladi bersih HUT TNI AU, 7 April 2017 lalu di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Anton menjelaskan, kejadian itu dialaminya pada saat Sukhoi yang dibawanya itu berada di ketinggian 700-800 kaki. Menurutnya, mesin sebelah kiri ditabrak burung, setelah Sukhoi yang dibawanya itu baru saja melakukan take off.

"Kami take off dengan benar, yaitu dengan daya dorong yang maksimum, tapi pada saat kami sudah melaksanakan clean konfiguration, tiba-tiba di ketinggian kurang lebih 700-800 feet, ada sesuatu yang menabrak kami," kata Anton di Mabesau Cilangkap, Jakarta, Jumat (21/4/2017).

Setelah mengetahui mesin sebelah kiri Sukhoi itu mengalami masalah, Anton kemudian meminta Ahmad yang berada di belakangnya untuk mengecek keadaan. Ternyata, mesin itu sudah mengalami ledakan api sebanyak lima kali.

Anton kemudian segera mengambil tindakan untuk menghindari resiko besar yang bakal terjadi. Dia memutuskan, untuk mematikan mesin sebelah kiri sambil mempertahankan yang kanan untuk menyelamatkan diri dan pesawat yang dibawanya.
Penyerahan sertifikat Well Done oleh KSAU [Angkasa]

"Karena kalau kami tidak mematikan engine itu, maka pesawat ini akan meledak. Kami matikan," ujarnya.

Anton menegaskan, bisa saja keduanya melakukan penyelamatan diri dengan keluar melalui kursi lontar dari pesawat tersebut. Namun apabila itu dilakukan, katanya, maka Sukhoi-30 yang merupakan alutsista milik TNI AU dan juga masyarakat yang ada di sekitarnya akan mengalami bahaya.

Anton kemudian memutuskan untuk tetap melakukan landing dengan satu mesin sebelah kanan. Ia mencoba mengurangi bahan bakar dengan memutar-mutar dulu untuk memudahkan mendarat.

"Ini sulit, karena biasanya pada saat landing pilot akan mengurangi power, tapi kita harus dengan full power," ungkap dia.

Keberhasilan kedua perwira TNI AU itu kemudian mendapatkan apresiasi dari Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Keduanya langsung diberikan 'Penghargaan Welldone' atas tindakan berani dan tepat yang dilakukannya tersebut.

"Semoga penghargaan ini dapat memberikan motivasi yang baik bagi seluruh personel TNI AU," kata Hadi.

  Rilis  

Sistem Kontrol Pemkot Makassar

Gubernur Sumsel Terpukau image[M Nur Abdurrahman/detikcom] ★

Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan rombongannya menyambangi kantor Balai Kota Makassar untuk melihat mempelajari sistem pengawasan kota pada control room Pemkot Makassar.

Alex didampingi oleh Wali Kota Palembang Harnojoyo, Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto dan Kepala Staf Kodam II/Sriwijaya Brigjen Marga Taufiq. Mereka yang disambut langsung oleh Wali Kota Makassar Ramdhan "Danny" Pomanto bersama jajarannya pada Rabu (3/5/2017).

"Kota Makassar luar biasa. Tidak ada kota lainnya di Indonesia yang memiliki sistem platform (control room) selengkap ini," ujar Alex.

Alex merasa terpukau akan kecanggihan teknologi sistem pengintaian sudut-sudut kota yang memiliki banyak fungsi strategis dalam proses pengawasan kota, seperti pengamatan arus lalu lintas, pengamatan potensi-potensi keamanan kota serta dapat bersinergi dengan aparat kepolisian bilamana dibutuhkan data rekaman peristiwa tiap sudut kota.

Alex mengaku akan mereplikasi sistem serupa untuk dimanfaatkan di Sumatera Selatan. Alex juga menginstruksikan jajaran provinsi, kabupaten, dan kota di Sumatera Selatan datang ke Makassar belajar bagaimana sistem yang diberi nama 'War Room' oleh Wali Kota Danny ini.
Gubernur Sumsel Terpukau Canggihnya Sistem Kontrol Pemkot Makassar[M Nur Abdurrahman/detikcom]

"Kota-kota di masa depan di seluruh dunia memang harus seperti ini. Makassar harus kita contoh. Kita belajar di Makassar, kita bikin yang lebih baik," tekad Gubernur Alex.

Sementara menurut Danny, War Room Makassar yang terdiri lebih dari 300 kamera CCTV yang ditempatkan di titik-titik strategis. ruangan tersebut tidak hanya berfungsi dalam memantau keamanan kota.

Lebih dari itu, War Room juga mampu memantau jalannya program strategis pemerintah kota Makassar yang inovatif seperti layanan kesehatan Home Care (Dottoro ta), Tangkasaki (Truk Angkutan Sampah Kita yang berbasis Internet dan GPS), program pengamanan kota berbasis masyrakat; Jaga Kota, dan Call Center 112.

Selain itu, lanjut Danny, lewat War Room, wali kota dan jajarannya dapat memantau langsung proses layanan birokrasi di kantor-kantor dinas, kantor camat dan kantor kelurahan, agar tercipta nilai-nilai good and clean governance.

"Makassar merasa sangat terhormat menerima kunjungan dari rombongan Gubernur Alex Noerdin. Beliau termasuk gubernur legenda di Indonesia yang dinilai berhasil dan berprestasi di daerahnya," ungkap Wali Kota Danny.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang meresmikan command room Polrestabes Makassar yang terintegrasi dengan War Room Pemkot Makassar, pada 12 April lalu, berharap sistem sinergitas polisi dan pemkot Makassar dalam pengawasan keamanan kota harus ditiru oleh seluruh Polres di Indonesia. (mna/bag)

  detik  

Proyek Strategis Nasional Mencapai Rp 1.198 Triliun

N245 Diusulkan Masuk Proyek Strategis BaruN245 [indonesian-aerospace]

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku telah mengusulkan sebanyak 55 proyek dan satu program baru untuk masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang nilai totalnya mencapai Rp 1.198 triliun.

Usulan tersebut artinya menambah daftar PSN yang sebelumnya telah masuk rancangan, yakni 190 proyek existing dan satu program pembangunan infrastruktur listrik 35 ribu Megawatt.

Dengan demikian kini terdapat sebanyak 245 PSN yang nilainya mencapai Rp 4.059 triliun.

Dari total proyek existing, sebanyak 20 proyek senilai Rp 33,5 triliun sudah rampung. Sedangkan 15 proyek senilai Rp 40,5 triliun dikeluarkan dari daftar PSN.

Nah PSN yang lama itu satu program listrik swasta. Kalau yang program baru ada satu ini pesawat terbang N245, dari PT DI (Dirgantara Indonesia). Ini usulan baru yang kami ajukan,” kata Darmin di kantornya, kemarin.

Dalam daftar usulan proyek baru, terdapat 45 proyek lintas sektor yang nilainya mencapai Rp 942 triliun, mencakup proyek dari berbagai sektor yang memenuhi kelengkapan dokumen dan kriteria PSN.

Selanjutnya, 7 proyek jalan tol dengan nilai Rp 129 triliun. Tujuh proyek jalan tol Trans Sumatera dengan target pengadaan tanah tahun 2018 dan konstruksi 2019. Proyek ini diusulkan untuk memperoleh dukungan LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara).

Terakhir, 3 proyek perkeretaapian dengan nilai Rp 104 triliun. Terdapat proyek kereta api usulan baru yang diajukan Kementerian Perhubungan pada 10 Februari 2017.

Selanjutnya, satu program usulan baru yakni program pembuatan pesawat jarak menengah R80 senilai Rp 19,5 triliun, dan pesawat N245 senilai Rp 2,5 triliun.

Sebagian besar kerja sama, ada juga BUMN. Tapi yang kerja sama swasta paling banyak,” pungkas Darmin.
 

  CNN  

Pesanan TNI AL Menjadi Alat Promosi

Dengan beberapa tambahan teknologi di dalamnyaTeknisi memotong plat baja untuk pembuatan Kapal Landing Platform Dock (LPD) pesanan TNI Angkatan Laut di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/4/2017). Pesanan kapal dengan panjang sekitar 124 Meter dan lebar 21 Meter tersebut untuk memperkuat dan mendukung armada Republik Indonesia. (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) kembali memesan kapal perang ke PT PAL Indonesia. Kapal yang dipesan jenis Landing Platform Dock (LPD) dengan beberapa tambahan teknologi di dalamnya.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh mengatakan pesanan TNI AL itu merupakan lanjutan dari kontrak kerja Nomor KTR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. Kontrak itu dilanjutkan dengan prosesi pemotongan pelat pertama kapal atau first steel cutting di Bengkel Fabrikasi Divisi Kapal Niaga oleh Laksamana Muda TNI Mulyadi.

"Pasar dalam negeri merupakan salah satu potensi besar dan panjang untuk terus digali, ditambah pasar baru luar negeri," ucapnya.

Oleh karena itu, kata dia, dengan pengembangan teknologi kapal terbaik untuk dalam negeri, diharapkan berkembang secara berkelanjutan ke luar negeri. Budiman mengaku, dengan pemenuhan pasar dalam negeri khususnya TNI AL bisa menjadi salah satu alat promosi sekaligus meyakinkan pasar luar negeri.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0E7gQTSDh84PGUoKqQ53RCMxkgqbM9tMGA0pfeDMvF3es5B1eZPoCaoIspMXdiFFmBWkh9Hp5vlVEnb0cRRQnD1BcG6Iy0FTBL-4btml_atbQiu1a-UfHWgi0ig6rM2ptNpPqZ2gkpcQi/s1600/BRP_Tarlac_Philippine_Navy.jpgBRP 601 Tarlac pesanan Filipina [Pasific Sentinel]

"Sehingga kami bersama-sama dengan TNI AL bisa meyakinkan pasar luar negeri, salah satunya yang potensi adalah Malaysia dan negara-negara di Afrika," tuturnya.

Sementara untuk kapal yang dipesan TNI AL kali ini memiliki panjang kurang dari produksi LPD sebelumnya, namun mempunyai keunggulan kapasitas pengangkutan yang lebih besar. Total panjang kapal sekitar 124 meter, dan memiliki lebar 21 meter, dengan kecanggihan mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, dan mampu berlayar selama 15 hari dengan kecepatan mencapai maksimal 16 knot.

Digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 Hourse Power (HP), dan bobot penuh sebesar 7.200 ton, serta dapat menjangkau jarak sepanjang 10.000 mil laut. Selain itu, juga mampu menampung tiga Helikopter standby, dan dilengkapi kekuatan medis, serta dapat menjalankan operasi kemanusian (non-militer).

Kapal juga mampu membawa serta empat kapal, terdiri dari dua jenis kapal pengangkut pasukan batalyon dan dua kapal pengangkut pasukan patroli militer. Pada saat terjadi musibah dan bencana, kapal juga mampu menjalankan misi kemanusiaan baik secara evakuasi, pencarian, penyelamatan bahkan fungsi administrasi pemerintahan yang bergerak.

Untuk target penyelesaian pengerjaan kapal diperkirakan selama 23 bulan, dan diharapkan mampu membantu dalam tugas kemiliteran dan non-kemiliteran TNI AL.
 

  antara  

Dua Kapal Selam dari Korsel Segera Dikirim

Tiga kapal selam TNI AL buatan DSME Korea Selatan [Korps Hiu Kencana] ★
Kekuatan armada Angkatan Laut Indonesia bakal semakin tangguh. Juni mendatang, dua kapal selam jenis Chang-Bogo yang dipesan dari Korea Selatan akan dikirimkan. Kapal yang rencananya diberi nama KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404 itu bakal memperkuat Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang berpusat di Surabaya.

’’Saat ini yang punya fasilitas markas kapal selam baru Koarmatim. Maka, kapal baru itu nanti juga akan bermarkas di sana,’’ jelas Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksda Achmad Taufiqoerrochman.

KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadedali 404 dibuat oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Seharusnya selesai Maret lalu. Namun, karena beberapa hal, kapal baru dikirimkan Juni. Saat ini dua kapal bertenaga diesel tersebut sudah meninggalkan galangan DSME untuk menjalani serangkaian uji di perairan Korea Selatan.

Sebenarnya, ada tiga kapal selam yang dipesan Indonesia. Satu lagi adalah KRI Alugoro 405. Kapal itu saat ini masih berada dalam perencanaan produksi.

Taufiq menjelaskan, mundurnya pengiriman KRI Nagapasa dan KRI Ardadedali disebabkan penyelesaian yang harus bersamaan. KRI Nagapasa harus menunggu selesainya konstruksi KRI Ardadedali untuk memulai uji coba. ’’Kalau satu diuji, satunya juga harus menemani,’’ ucapnya.

Ke depan, TNI Angkatan Laut akan menambah markas kapal selam. Dengan demikian, kapal selam tidak hanya bermarkas di Surabaya. Yang paling berpotensi untuk menjadi pangkalan kapal selam adalah Teluk Terate, Lampung. Tanah di lokasi teluk juga sudah merupakan aset milik TNI-AL. ’’Rencananya sudah lama, sejak zaman Presiden Soeharto,’’ ujarnya.

Saat ini Indonesia hanya memiliki dua kapal selam kelas Whiskey buatan Rusia. Yaitu, KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402. Setelah kedatangan kelas Bogo, dua kapal era Perang Dunia II itu akan tetap dioperasikan.

Sementara itu, Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmatim Kolonel Indra Agus Wijaya mengatakan, markas satuan kapal selam sudah mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk kedatangan tiga kapal selam Bogo. ’’Dermaganya sudah siap untuk tiga kapal. Berdampingan dengan dermaga yang ditempati Cakra dan Nanggala,’’ ujarnya.

Selain itu, saat ini prajurit TNI-AL dari satuan kapal selam sudah melakoni serangkaian pelatihan di beberapa negara seperti Jerman, Spanyol, dan Norwegia. Kru kapal pertama, KRI Nagapasa, juga sudah berangkat ke Korea Selatan untuk latihan operasional sejak beberapa bulan lalu. ’’Satu kapal nanti diawaki oleh 40 orang,’’ katanya.

  Pontianak Post  

Otoritas Bandara India Ingin Belajar Dari AirNav Indonesia

airnav indonesia✈ AirNav Indonesia

Kesuksesan AirNav Indonesia dalam mengelola navigasi penerbangan di Indonesia yang lalu lintasnya terus meningkat, ternyata menarik perhatian dari negara lain. Adalah otoritas bandara di India yang menyampaikan rasa ketertarikan untuk belajar kepada AirNav. Hal tersebut dinyatakan di sela-sela CANSO (Civil Air Navigations Service Organization) Asia Pacific Conference yang diselenggarakan di Hanoi – Vietnam tanggal 3 – 5 Mei 2017.

Menurut Corporate Secretary Airnav Indonesia, Didiet K.S Radityo, AirNav menjadi pembicara dengan membawakan topik ‘Gearing for Traffic – Building ATM Capabilities’. Topik tersebut dipresentasikan oleh Direktur Utama AirNav Novie Riyanto pada Kamis (4/5/2017) dihadapan para Eksekutif Air Navigation Service Provider (ANSP) dan Direktorat Jenderal (DCA) perwakilan negara wilayah Asia Pasifik.

Tanggapan yang luarbiasa disampaikan oleh beberapa peserta anggota CANSO dan DCA atas upaya luarbiasa Indonesia. Bahkan secara khusus dari Otoritas salah satu Bandara di India menyampaikan keinginan untuk belajar khusus atas hal yang dilakukan AirNav Indonesia,” ujar Didiet.

Eksekutif CANSO meminta secara khusus pada AirNav untuk bisa sharing kepada ANSP dan DCA lainnya tentang bagaimana Indonesia bisa menangani pertumbuhan trafik yang luarbiasa. “Permintaan tersebut kami sambut dengan baik karena akan membawa bendera AirNav menjadi lebih tinggi di kawasan Asia Pasifik. Sekaligus menyampaikan upaya pengembangan yang terus menerus dilakukan dalam hal layanan maupun keselamatan oleh perusahaan,” lanjutnya.

Direktur Utama AirNav yang tampil bersama-sama dengan CEO ASA (Australia Airservices), menyampaikan program strategis dalam kurun sampai dengan 5 tahun ke depan 2017-2021. Yaitu bagaimana tantangan penerbangan di Indonesia dan langkah strategis yang dilakukan. Di antaranya program untuk peningkatan kapasitas runway dan rute melalui pengembangan ATFM, restrukturisasi ruang udara/ rute, penggunaan teknologi satelit dalam navigasi dan surveillance, serta review atas prosedur yang ada.

Author: Gara

  angkasa  

KBRI Promosikan Produk Indonesia di Pameran Gambia

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcHZT_kjUEVfiTCxeQrCgdiUHkiHplkPbLXORLqrZjKSnRqr2gua9FMO1MlhOQLAxdGXGQRXkCdvwDz8F28z8BWCigcKgpQpQ7ky0W-KUKRz_XubDT05qiGmfmWwN8hyphenhyphenPUyZwJSP29c_M/s1600/2013+nov+aerotech+2.jpgIlustrasi CN 235 ★
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dakar mempromosikan produk-produk Indonesia dalam pameran dagang Gambia, Trade Fair Gambia International (TFGI), ke-11 yang berlangsung 15-30 April 2017.

Pameran dagang internasional itu diselenggarakan oleh kamar dagang dan industri (KADIN) Gambia di Independence Stadium, Banjul, Gambia, seperti disampaikan dalam keterangan pers dari KBRI Dakar yang diterima di Jakarta, Senin.

Berbagai sampel produk nasional Indonesia yang dipromosikan pada pameran itu, antara lain produk hasil hutan, kayu, perabotan, rotan, kayu lapis, produk makanan, hasil tambang dan pertanian, sawit dan produk turunannya, produk hasil laut, tekstil, pakaian jadi, peralatan rumah tangga, elektronik, alat-alat listrik, dan produk plastik.

Selain itu, KBRI juga mempromosikan berbagai produk industri strategis dan unggulan Indonesia, antara lain produk PT. Dirgantara Indonesia, PT. INKA, PT. Pindad, PT. PAL, PT. Sritex.

Adapun barang-barang konsumsi sehari-hari asal Indonesia yang dipamerkan, antara lain sabun, minyak goreng, saos sambal dan tomat, biskuit, teh, kopi, permen, lotion anti nyamuk, balsam gosok.

Pameran TFGI ke-11 itu secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden Gambia, Fataoumata Tambajang, yang dalam pidatonya menyampaikan pesan Presiden Gambia, Adama Barrow.

Pemerintah Gambia sedang fokus membangun sektor pertanian, perikanan, energi dan infrastruktur. Dalam bidang perdagangan, Pemerintah Gambia akan mengurangi berbagai hambatan dan mempermudah dalam melakukan bisnis di Gambia serta menciptakan lingkungan bisnis yang bersahabat.

Duta Besar RI Dakar yang juga merangkap Gambia Mansyur Pangeran dan Ketua KADIN Senegal Serigne Mboup menjadi tamu kehormatan pada pameran dagang terbesar di Gambia tersebut.

Ketika berkunjung ke stand Indonesia, Wakil Presiden Fataoumata Tambajang disambut Dubes Mansyur Pangeran, yang kemudian memberikan penjelasan mengenai produk-produk industri strategis dan unggulan Indonesia.

Dubes RI juga mempromosikan pesawat CN-235 yang pernah membawa Presiden Gambia yang baru terpilih, Adama Barrow, dari Dakar ke Banjul pada Januari 2017 tidak lama setelah pesawat CN-235 tiba di Dakar.

Selain itu, dia menyampaikan tentang kerja sama pertanian RI-Gambia yang telah terjalin lama dengan berdirinya "Agricultural Rural Farmer Training Center" (ARFTC) di Jenoi untuk meningkatkan kapasitas petani Gambia.

"Saya sampaikan kepada Wapres Gambia mengenai kerja sama antara KADIN Indonesia-Gambia dalam bentuk nota kesepahaman yang ditandatangani di Jakarta tanggal 7 November 2016," ujar Dubes Mansyur. (*)

  Antara  

PAL Bidik Pasar Kapal Perang Asing

PT PAL Lepas Kapal Perang Kedua Pesanan FilipinaBRP 602 Davao Del Sur [detik]

PT PAL Indonesia fokus menggarap pasar kapal kombatan (combatant ship) atau kapal perang bersenjata.

Bukan hanya di dalam negeri, potensi pasar kapal tersebut juga besar di luar negeri. Misalnya, di Asia Tenggara dan negara-negara di Afrika.

Direktur Utama PT PAL Budiman Saleh menyatakan, pihaknya pada dasarnya masih memiliki potensi pasar yang besar di dalam negeri dan luar negeri.

Di dalam negeri, potensi itu didukung adanya UU 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan dan keamanan, terutama kapal perang.

Kementerian Pertahanan pun bertugas mempromosikan produk domestik untuk pasar luar negeri.

’’Juga, bersama TNI-AL meyakinkan customer dalam dan luar negeri. Komunitas angkatan laut punya counterpart di luar negeri. Itu bisa mempromosikan PT PAL,’’ katanya beberapa waktu lalu.

PT PAL telah memproduksi kapal LPD 125 meter pada 2011.

Terbaru, mereka telah mengembangkannya menjadi Strategic Sealift Vessel (SSV) 123 meter dan LPD 124 meter.

Kontrak pembangunan LPD 124 meter dengan TNI-AL dilakukan pada Januari 2017.

Sebelumnya, PT PAL mengembangkan produk kapal niaga di pasar internasional.

Adapun pengembangan pasar kapal perang dimulai lewat pengadaan kapal SSV untuk pemerintah Filipina.

’’Ini bisa jadi tonggak untuk pijakan ke depan. PT PAL fokus di lini production sesuai hakikat perusahaan,’’ papar Budiman.

Tahun ini, pihaknya tetap fokus menggarap pasar kapal kombatan.

Komposisi kapal perang diproyeksikan berkontribusi 80 persen.

Sisanya, sebanyak 20 persen difokuskan untuk pemeliharaan, perbaikan, dan general engineering.

Selain fokus pada pemenuhan kebutuhan TNI-AL, pihaknya membidik potensi dari negara tetangga.

’’Seperti Malaysia, tertarik dengan jenis LPD. Mereka menyebutnya dengan kapal multi-role support vessel,’’ tambah Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Turitan Indaryo.

Namun, untuk memproduksi kapal perang, sebagian besar komponen didatangkan dari luar negeri seperti mesin dan radar.

Sementara itu, platform kapal sudah bisa diproduksi di dalam negeri. (res/c15/sof)

  ★ JPNN  

Keel Laying PC 40 M

Keel Laying PC 40 M [Koarmabar]

Asisten Logistik Kepala Staf Angkatan Laut (Aslog Kasal) Laksamana Muda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P., didampingi Kadisadal Laksamana Pertama TNI Prasetya Nugraha, S.T., Kadismatal Laksamana Pertama TNI Azis Ikhsan Bachtiar dan Kadisopslatal Laksamana Pertama TNI Didik Setiono meninjau lokasi pembuatan kapal perang jenis kapal cepat 40 Meter dengan persenjataan di Galangan Kapal PT. Caputra Mitra Sejati (CMS) Banten Jalan Salira-Bojonegara, Puloampel, Kabupaten Serang, Banten. Kamis (20/4).

Rombongan lain yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Kasubdis Adagri Disadal Kolonel Laut (T) Supriyanto, Paban 1 Srenal Kolonel Laut (P) Dafit Santoso, Paban VI Slogal Kolonel Laut (T) Eddy S, Sekdissadal Kolonel Laut (T) Supriatno dan Kasubdis Dalada Disadal Kolonel Laut (T) Edhi Prasetya.

Dalam kunjungannya Aslog Kasal beserta rombongan disambut dan didampingi oleh Dirut PT. CMS Bapak Kriss Pramono beserta jajaran direksi PT. CMS, Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Rudi Haryanto S.E Dansatgas PC 40 TA. 2016 Kolonel Laut (T) Al Sunaryo serta Dansatgas PC 40 TA. 2017 Kolonel Laut (T) Christanto Pratomo.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR-8ZOusBp-6YiV95uUSC0pU3M89XKSxw0Ivgm-_JN-Mhl2MX1ZYYgSE0jLzkVVt-K7V2sILSDPVlswv7ctR7Og8GpUgmRPEUIaRoxLhAggOU5aGs02QBim96SmegbBWTaN-sM8ADncJ6F/s1600/pc-40-3KRI+Tatihu+%2528853%2529.jpgDalam amanatnya, Aslog Kasal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direktur Utama PT. CMS beserta jajarannya atas terselenggaranya Pembangunan Kapal PC 40 Meter yang dilaksanakan oleh PT. Caputra Mitra Sejati merupakan realisasi dari renstra pembangunan kekuatan TNI Angkatan laut menuju pencapaian kekuatan pokok Minimum atau Minimum Essensial Force, sekaligus merupakan komitmen TNI Angkatan Laut dalam mengimplementasikan UU No 16 tahun 2012 yaitu untuk pemberdayaan industri dalam negeri.

Lebih lanjut Aslog Kasal mengatakan saat ini pembangunan Kapal PC 40 Meter pesanan TNI Angkatan Laut yang dibangun di galangan PT. Caputra Mitra Sejati telah memasuki tahapan Keel Laying yang merupakan simbolik dimulainya pekerjaan kontruksi dalam pembangunan Kapal Perang yang mengandung pengertian munculnya wilayah baru, Negara, Bendera. Dengan demikan, Keel Laying adalah kegiatan yang penting dalam Sequence pembangunan kapal perang.

Aslog Kasal berharap agar pembangunan kapal cepat ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan tepat mutu yang tentu untuk mencapainya dibutuhkan kerja keras, kerja serius dan kerja cerdas baik oleh pihak galangan maupun dari Satgas.

  ⚓ Koarmabar  

Ujicoba Kemampuan KRI Kurau-865

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzsePSKGyVbpFznMGsnvoW7Zt87WA9ZQ0Q1ujP8TcBGsGQPbkH7d5dFUMGy6106IRLHTNurV9SvmOv8AkkMyYr8nEUFBNgpS-o9yrc25glnGGHu_xTzkZyMR2zOl7_tJQ6RTm3gtT7S6Pe/s1600/Kapal-Patroli-Cepat-KRI-Kurau-Diluncurkan-di-Perairan-Banten-2.jpgPeluncuran kapal patroli cepat KRI Kurau di Perairan Banten. [defence.pk/pr1v4t33r]

Tim Commodor Inspection melaksanakan peninjauan dan inspeksi KRI Kurau-856 di galangan kapal PT. Caputra Mitra Sejati (CMS) Banten, pada Kamis (4/5).

Tim Commodor Inspection KRI Kurau terdiri dari Waaslog Kasal Laksma TNI Toto Prihantoro, Irops Itjenal Laksma TNI Janter Elias Manik, Kadislaikmatal Laksma TNI Sudarmoko, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha, beserta rombongan.

Kunjungan rombongan ini disambut oleh Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Rudi Haryanto dan Direktur Utama PT. CMS Agus Pramono.

Laksma Toto Prihantoro menyampaikan bahwa tujuan kunjungan tim pertama saat ini adalah untuk mengetahui hasil yang telah dicapai terkait pesanan kapal patroli dari TNI Angkatan Laut berupa KPC 40 M yaitu KRI Kurau-856. Tim ingin mengetahui ketangguhan, ketahanan, dan kecepatan kapal tersebut.

Tim Commodore Inpection melakukan inspeksi fisik serta uji coba kemampuan KRI Kurau-865 dengan melaksanakan satu kali trip berlayar dari dermaga PT. CMS Banten menuju perairan Salira Puloampel yang dibawa langsung oleh Komandan KRI Kurau-856 Mayor Laut (P) Avissema.

Uji coba kemampuan pada Commodore Inspection tersebut meliputi kecepatan balingan kapal, kemudi darurat, pengecekan pompa air, melaksanakan Vrem Stop, dll.

   Lanal Banten  

LPD Pesanan TNI Mulai di Bangun

[Imam Wahyudinata]

TNI AL kembali memesan kapal Landing Platform Deck (LPD) ke PT PAL. Kapal LPD ke-3 yang dipesan TNI AL ini direncanakan akan digarap dan selesai dalam waktu 23 bulan. "Terima kasih kepada TNI AL yang telah mempercayakan pembuatan kapalnya ke kami," ujar Dirut PT PAL Budiman Saleh dalam sambutannya pada acara Ceremony of First Steel Cutting Kapal Landing Platform Dock (W000298) di bengkel fabrikasi divisi kapal niaga PT PAL Surabaya, Jumat (28/4/2017).

Untuk pembuatan kapal LPD, kata Budiman, PT PAL memang telah mempunyai pengalaman. Sebelumnya PT PAL telah menerima dan menyelesaikan pesanan kapal LPD juga dari TNI AL yakni KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh 593.

Kapal LPD ketiga pesanan TNI AL ini dipesan TNI AL melalui kontrak dengan nomor TR/03/02-49/I/2017/Disadal pada 11 Januari 2017. First Steel Cutting atau pemotongan plat pertama ini, kata Budiman, maju dua bulan lebih awal. Kapal ini direncanakan selesai dalam waktu 23 bulan.

"Ini adalah penyemangat bagi kami untuk menyelesaikan lebih cepat. Dan kami menyambut untuk pesanan selanjutnya," tandas Budiman.

Asisten Logistik KASAL Laksamana Muda TNI Mulyadi yang melakukan first steel cutting mengatakan bahwa pemilihan PT PAL untuk menggarap kapal LPD berkaca pada kebehasilan PT PAL dalam melakukan penggarapan kapal sejenis sebelumnya. Selain itu, TNI AL juga mendorong kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan industri nasional.

"Kemampuan PT PAL harus kita pelihara. Agar tak tergantung negara lain, (pesanan) harus kita beri terus. Kalau tak ada order, maka kemampuan akan menurun," ujar Mulyadi.

Pembangunan kapal LPD menurut Mulyadi juga masuk dalam rencana strategis jangka panjang dalam rangka pemenuhan kekuatan persenjataan. Selain untuk kepentingan militer, LPD juga bisa digunakan untuk membantu masyarakat seperti menyalurkan bantuan dan misi kemanusiaan.

Mengenai first steel cutting yang maju dua bulan lebih awal, Mulyadi mengapresiasinya. Yang penting kapal juga harus selesai dua bulan lebih awal dari target 23 bulan yang ditentukan.

"Start-nya maju dua bulan, mudah-mudahan finish-nya dua bulan juga sebelum delivery. Saya guyoni, kalau terlambat saya denda, tapi kalau nggak ya Alhamdulillah, tapi nggak ada pertambahan nilai," gurau Mulyadi.

Mengenai kasus KPK yang menjerat dirut PT PAL sebelumnya, Mulyadi mengatakan bahwa itu tidak ada hubungannya dengan TNI AL. Itu hanyalah sedikit ujian untuk PT PAL agar terus berbenah.

"Itu nggak ada hubungannya dengan AL. Itu sedikit tersandung. Organisasi harus tetap jalan. Dirutnya juga sudah ada yang baru," tandas Mulyadi.

Spesifikasi kapal LPD yang dipesan TNI AL adalah sebagai berikut, panjang 124 meter, lebar 21 meter, kecepatan maksimal 16 knot, bobot penuh 7.200 ton, digerakkan dengan 2 mesin setara 3.900 HP, mampu mengangkut pasukan beserta crew sebanyak 771 personel, mampu menampung 3 helikopter, mampu membawa 4 kapal yakni 2 jenis kapal pengangkut Pasukan dan batalyon dan 2 kapal pengangkut pasukan patroli militer.

  detik  

LAPAN Kembangkan Satelit Mikro Sensor Profesional

http://image.slidesharecdn.com/djamaluddin-150319144916-conversion-gate01/95/iloa-galaxy-forum-sea-indonesia-djamaluddin-10-638.jpg?cb=1426792962Micro Satelit LAPAN ★

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) selama lima tahun kedepan akan mengembangkan satelit mikro dengan sensor yang lebih profesional.

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin di Jakarta Selasa mengatakan, kendala anggaran yang terbatas membuat strategi pengembangan satelit mengalami perubahan.

Walaupun demikian, satelit yang akan dikembangkan oleh LAPAN saat ini nantinya memiliki tipe seperti satelit komersial.

"Ketika tahun 2021, Lapan mulai akan mengembangkan satelit mikro untuk profesional," ujarnya ditemui dalam acara seminar A Golden Tip To World Class University di Kampus Mercu Buana Jakarta.

Adapun proses pengembangan satelit mikro yang sedang dilaksanakan yakni satelit eksperimen yang keempat dan kelima.

Direncanakan, satelit tersebut akan diluncurkan mulai tahun 2018 dan secara bertahap hingga 2020.

"Untuk saat ini, kita laksanakan pengembangan yang eksperimen terlebih dahulu," paparnya.

Pasca 2020, Lapan akan membuat satelit yang kemudian bisa diluncurkan setiap tahunnya. Sebab, dibutuhkan anggaran dan SDM yang mencukupi.

Oleh karena itu, Lapan telah membuat perencanaan agar pengembangan satelit tetap berjalan sesuai target. Mengingat perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan hal lainnya yang membutuhkan pantauan menggunakan satelit.

"Banyak sekali yang dapat disampaikan oleh satelit ini. Misalnya saja gambaran suatu daerah atau pengawasan pencurian ikan dari kapal - kapal yang bisa dipantau dari satelit pergerakannya," ujarnya.

  antara