RI-AS Deal Rp 130 Triliun

Dari Impor LNG Hingga Senjata F-16 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMRR5QTYyDItY_Fac8YlCysHPyxa4wB2d2iKJcQAnBOhYdCaqLGeW2CcrQbGVWh71UUP9eSX1cf5XM4lCOo4hZ0UdwZqGUBPWZvWnxHHDGgJC0wy8l6M4_mWV-1SywfZcxnkAolSjuoSN/s1600/f16+TNI+AU+def.pk.jpgF16 A/B/C/D TNI AU

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, sedang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan kali ini membuahkan beberapa kerja sama senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 130 triliun.

Ada 11 kerja sama yang diteken, melibatkan beberapa perusahaan Negeri Paman Sam seperti Exxon Mobil, General Electric, dan raksasa penerbangan Lockheed Martin.

"Kerja sama ini mencerminkan semangat yang luar biasa dari perusahaan-perusahaan Amerika atas kesempatan bisnis yang ada di Indonesia," kata Pence dikutip dari AFP, Jumat (21/4/2017).

Exxon Mobil akan menjual LNG kepada Pertamina. General Electric akan menyediakan teknologi untuk pembangkit listrik di Indonesia. Sementara Lockheed Martin akan menyediakan sistem senjata mutakhir untuk pesawat tempur F-16.

Dalam kunjungannya ini Pence memang mendorong perusahaan-perusahaan AS supaya bisa bekerja sama dan berinvestasi di Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik Donald Trump dalam memperbaiki neraca perdagangan AS. Sebab, saat ini AS mengalami defisit dalam perdagangan dengan RI.

Indonesia dengan 250 juta penduduknya memang menjadi pasar yang empuk bagi perusahaan asing. Sayangnya, berdagang dengan orang Indonesia tidak mudah sebab masih banyak masalah di dalam negeri.

Contohnya seperti birokrasi yang lambat, tingkat korupsi tinggi, hingga situasi politik yang tidak stabil. (ang/dnl)

  detik  

No comments:

Post a Comment