Solusi Pertahanan Laut Slide tawaran Denmark [pr1v4t33r] ★
Minggu lalu angkatan laut Denmark berkunjung ke Jakarta dan menawarkan solusi pertahanan laut kepada TNI AL dan Bakamla.
Rombongan yang dipimpin KSAL Denmark, Rear Admiral Frank Trojahn mempresentasikan kebutuhan angkatan laut Indonesia dengan menawarkan kapal serbaguna Absalaon class dan Iver Huitfeldt class.
Dalam slide presentasi terlihat kapal dari jenis Absalon class ditawarkan sebagai kapal mothership dan kapal coast guard. Diketahui beberapa waktu yang lalu, Menteri Susi mencari kapal induk (mothership) untuk keperluan pengawasan nelayan dan ikan di laut Indonesia. Dengan kebutuhan tersebut, Denmark menawarkan kapal dengan jenis mothership. Selain itu juga menawarkan kapal coast guard dari jenis Absalon class untuk Bakamla.Absalon class merupakan kapal multi purpose mission sehingga dapat digunakan sebagai kapal support ship, kapal rumah sakit, kapal angkut militer maupun sebagai penyebar ranjau laut bila diperlukan.
Untuk TNI AL, Denmark menawarkan kapal frigate Iver Huitfieldt class. Kapal dengan bobot sekitar 6600 tons ini menggunakan sistem StanFlex modules, sehingga dapat ditambah ataupun dikurangi module-nya sesuai kebutuhan.
Kapal Iver maupun Absalon sebetulnya hampir sama hanya berbeda kebutuhannya. Kapal yang mempunyai panjang sekitar 138 meter ini dapat dipacu hingga 30 knot dan 24 knot untuk Absalon class.Pada acara minggu lalu, perusahaan Denmark Odense Maritime Technology (OMT) menandatangani MoU dengan Pusat Desan Kapal Nasional untuk mendesain kapal keperluan Indonesia kedepan.
Minggu ini di salah satu laman asing diberitakan Indonesia telah memesan 6 kapal frigate untuk TNI AL. Perusahan kapal Denmark OMT menyatakan akan membangun sebanyak 6 unit kapal frigate jenis Iver Huitfieldt class.
Benar tidak-nya berita tersebut, TNI AL sendiri sudah lama mencari pengganti kapal Van Speik class yang berjumlah 6 unit telah berusia tua dengan kapal yang baru. Selain itu juga, Denmark menawarkan kapal OPV untuk TNI AL dari jenis Knud class.
Minggu lalu angkatan laut Denmark berkunjung ke Jakarta dan menawarkan solusi pertahanan laut kepada TNI AL dan Bakamla.
Rombongan yang dipimpin KSAL Denmark, Rear Admiral Frank Trojahn mempresentasikan kebutuhan angkatan laut Indonesia dengan menawarkan kapal serbaguna Absalaon class dan Iver Huitfeldt class.
Dalam slide presentasi terlihat kapal dari jenis Absalon class ditawarkan sebagai kapal mothership dan kapal coast guard. Diketahui beberapa waktu yang lalu, Menteri Susi mencari kapal induk (mothership) untuk keperluan pengawasan nelayan dan ikan di laut Indonesia. Dengan kebutuhan tersebut, Denmark menawarkan kapal dengan jenis mothership. Selain itu juga menawarkan kapal coast guard dari jenis Absalon class untuk Bakamla.Absalon class merupakan kapal multi purpose mission sehingga dapat digunakan sebagai kapal support ship, kapal rumah sakit, kapal angkut militer maupun sebagai penyebar ranjau laut bila diperlukan.
Untuk TNI AL, Denmark menawarkan kapal frigate Iver Huitfieldt class. Kapal dengan bobot sekitar 6600 tons ini menggunakan sistem StanFlex modules, sehingga dapat ditambah ataupun dikurangi module-nya sesuai kebutuhan.
Kapal Iver maupun Absalon sebetulnya hampir sama hanya berbeda kebutuhannya. Kapal yang mempunyai panjang sekitar 138 meter ini dapat dipacu hingga 30 knot dan 24 knot untuk Absalon class.Pada acara minggu lalu, perusahaan Denmark Odense Maritime Technology (OMT) menandatangani MoU dengan Pusat Desan Kapal Nasional untuk mendesain kapal keperluan Indonesia kedepan.
Minggu ini di salah satu laman asing diberitakan Indonesia telah memesan 6 kapal frigate untuk TNI AL. Perusahan kapal Denmark OMT menyatakan akan membangun sebanyak 6 unit kapal frigate jenis Iver Huitfieldt class.
Benar tidak-nya berita tersebut, TNI AL sendiri sudah lama mencari pengganti kapal Van Speik class yang berjumlah 6 unit telah berusia tua dengan kapal yang baru. Selain itu juga, Denmark menawarkan kapal OPV untuk TNI AL dari jenis Knud class.
★ Garuda Militer
No comments:
Post a Comment