KRI Banda Aceh 593 Dukung Operasi Pamtas

Combat Boat yang diangkut KRI Banda Aceh 593 untuk mendukung operasi pengamanan di wilayah Utara NKRI. [Dispen Kolinlamil]

KRI Banda Aceh 593 yang dikomandani Letkol Laut (P) Whisnu Kusardianto, S.E. bersama prajuritnya berlayar meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (20/4), guna mendukung operasi Serpas (pergeseran pasukan) pengamanan wilayah perbatasan (sektor utara) Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Papua Nugini.

Kali ini KRI Banda Aceh 593 rencananya akan membawa pasukan TNI Angkatan Darat dari Yonif 410/Alugoro Kodam IV Diponegoro yang dimuat dari pelabuhan Semarang, dan selanjutnya KRI akan bergerak menuju Surabaya untuk memuat pasukan dari Yonmek 512/Quratara Yudha Kodam V Brawijaya kemudian di Makassar juga akan memuat lagi Yonif 432 Para Raider di pelabuhan Makassar.

Ketiga batalyon ini yang berjumlah ribuan personel akan di bawa ke wilayah Utara NKRI untuk melaksanakan tugas pengamanan wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini.

Dalam pelayaran ke wilayah timur KRI Banda Aceh 593 selain membawa pasukan, juga mengangkut logistik dan Alut yang dimuat dari Jakarta untuk memaksimalkan pelaksanakan pengamanan wilayah di bagian Utara Indonesia, diantaranya 5 unit sea rider ukuran 11 meter yang akan diturunkan di Ambon, di Sorong, dan di Manokwari. Sedangkan 3 combat boat dengan peruntukkan 2 untuk TNI AD di Sorong dan di Biak serta 1 lagi untuk TNI Angkatan Laut di Manokwari.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnBbjKmojc2uKvadNxi1VwwTetVbmAAcMB2qvrpqaB289X7Glv9x9RiokgQTdaufCcerNeg-pBiU-OLC4XKLLlz4phgx7hcD4FMVvYlotyKAWWaesTWkhEOYU9jqqzBypSyqg91YPN9Ww/s1600/21.2.jpgBeberapa unit Sea Raider ukuran 11 meter yang diangkut KRI Banda Aceh 593 untuk mendukung operasi pengamanan di wilayah Utara NKRI. [Dispen Kolinlamil]

Selesai membawa pasukan hingga titik terakhir di Jayapura, nanti kembalinya KRI Banda Aceh 593 akan memuat lagi pasukan TNI Angkatan Darat yang telah selesai malaksanakan tugas Pamtas dari Jayapura untuk dikembalikan pulang ke Home base nya yaitu di Makassar Yonif 700 Raider, di Surabaya Yonmek 516 Caraka, dan terakhir di Belawan Yonif 122 Tombak Sakti.

Dalam operasi ini KRI Banda Aceh 593 meninggalkan pangkalan Kolinlamil melakukan pelayaran kurang lebih selama 61 hari baru kembali lagi ke pangkalan Kolinlamil Jakarta untuk menunggu perintah operasi selanjutnya.

Beberapa titik pelabuhan/pangkalan TNI Angkatan Laut yang di singgahi yaitu dari Jakarta - Semarang – Surabaya – Makassar – Ambon – Sorong – Manokwari – Biak – Jayapura. Kemudian nanti kembalinya Jayapura - Sorong – Ambon – Makassar – Surabaya – Belawan – Jakarta.

KRI Banda Aceh 593 ini adalah salah satu kapal jenis LPD produksi dalam negeri di bawah binaan Kolinlamil satuan operasi Satlinlamil Jakarta yang sangat aktif dalam melaksanakan tugas operasi baik di dalam maupun di luar negeri.

  TNI AL  

Ujicoba KAL 12 Patkamla

Kepala Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Kadislaikmatal) Laksma TNI Sudarmoko,M.M., yang didampingi Kasatharmatim Kolonel Laut Atmuji melaksanakan kunjungan ke Koarmatim dalam rangka menyaksikan Uji Coba (Ucob) Kal 12 Patroli keamanan Laut (Patkamla) di perairan Selat Madura Koarmatim, Ujung Surabaya. Kamis (20/04/2017).

Kal Patkamla ini produksi PT Pal Surabaya, dengan karateristik panjang 12 meter, lebar 3,4 meter, dengan jarak jelajah 10 jam/250 mil dan kecepatan 35 knot. Dengan kemampuan angkut 12 personil.

  Koarmatim  

RI-AS Deal Rp 130 Triliun

Dari Impor LNG Hingga Senjata F-16 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMRR5QTYyDItY_Fac8YlCysHPyxa4wB2d2iKJcQAnBOhYdCaqLGeW2CcrQbGVWh71UUP9eSX1cf5XM4lCOo4hZ0UdwZqGUBPWZvWnxHHDGgJC0wy8l6M4_mWV-1SywfZcxnkAolSjuoSN/s1600/f16+TNI+AU+def.pk.jpgF16 A/B/C/D TNI AU

Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, sedang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan kali ini membuahkan beberapa kerja sama senilai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 130 triliun.

Ada 11 kerja sama yang diteken, melibatkan beberapa perusahaan Negeri Paman Sam seperti Exxon Mobil, General Electric, dan raksasa penerbangan Lockheed Martin.

"Kerja sama ini mencerminkan semangat yang luar biasa dari perusahaan-perusahaan Amerika atas kesempatan bisnis yang ada di Indonesia," kata Pence dikutip dari AFP, Jumat (21/4/2017).

Exxon Mobil akan menjual LNG kepada Pertamina. General Electric akan menyediakan teknologi untuk pembangkit listrik di Indonesia. Sementara Lockheed Martin akan menyediakan sistem senjata mutakhir untuk pesawat tempur F-16.

Dalam kunjungannya ini Pence memang mendorong perusahaan-perusahaan AS supaya bisa bekerja sama dan berinvestasi di Indonesia.

Indonesia menjadi salah satu negara yang dibidik Donald Trump dalam memperbaiki neraca perdagangan AS. Sebab, saat ini AS mengalami defisit dalam perdagangan dengan RI.

Indonesia dengan 250 juta penduduknya memang menjadi pasar yang empuk bagi perusahaan asing. Sayangnya, berdagang dengan orang Indonesia tidak mudah sebab masih banyak masalah di dalam negeri.

Contohnya seperti birokrasi yang lambat, tingkat korupsi tinggi, hingga situasi politik yang tidak stabil. (ang/dnl)

  detik  

Pesawat N-219 Kejar 350 Jam Terbang

✈ N219  [PTDI]

Mimpi bangkitnya dunia dirgantara nasional segera terwujud. Akhir Mei depan, pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) dan Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) dijadwalkan mulai mengangkasa. Penerbangan perdana itu rencananya dipimpin test pilot kawakan PT DI Ester Gayatri Saleh.

Perkembangan terkini pesawat berkapasitas 19 penumpang itu disampaikan Kepala Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) Lapan Gunawan Setyo Prabowo. Dia mengatakan, sempat beredar kabar N-219 akan terbang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2017 di Makassar pada Agustus mendatang.

‘’Sepertinya terbang perdana di Bandung,’’ jelasnya, Rabu (19/4). Rute paling jauh, pesawat N-219 akan terbang dari markas PT DI di Bandung menuju Kantor Pustekbang Lapan di Rumpin, Bogor. Saat ini sedang dilakukan perpanjangan landasan pacu di lapangan terbang Rumpin, Bogor.

Untuk bisa terbang reguler, N-219 perlu lulus sertifikasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Nah untuk bisa lulus sertifikasi, pesawat itu harus terbang selama 350 jam. Sebagai permulaan, tahun ini rencananya N-219 akan uji terbang 25 jam setiap bulan.

‘’Kami siapkan dua pesawat N-219 untuk mengejar target jam terbang 350 itu,’’ katanya. Dengan adanya dua unit pesawat, tugasnya bisa dibagi rata masing-masing 175 jam terbang. Saat uji terbang nanti, pesawat hanya akan ditumpangi pilot dan ko-pilot.

Selama proses uji terbang akan dilakukan pencatatan kondisi pesawat. Gunawan berharap terbang perdana dan terbang untuk mengejar sertifikasi berjalan lancar. Menurut dia, kolaborasi antara Lapan dengan PT DI untuk menggarap N-219 selama ini berjalan cukup baik.

Saat ini tim teknis yang menggarap N-219 sedang berfokus pada engine run. Setelah selesai proses penyiapan engine run, N-219 akan melakukan tes jalan di landasan pacu.

Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Ape mengatakan, setelah proses uji terbang dan lulus sertifikasi, pesawat itu bisa diproduksi masal. Dia berharap perkembangan N-219 bisa menjadi kado spesial saat peringatan Hakteknas 2017 di Makassar nanti. (wan/oki/jpg)

  riaupos  

Depohar 50 Mampu Membuat Radar

Kembangkan Inovasi dan Kreatifitas Kasau Marsekal Hadi Tjahjanto, S.IP., mendapat penjelasan dari Dandepohar 50 Kolonel Lek. Wahyu Widodo, tetang komponen radar yang dapat dibuat Depohar 50. (TNI AU)

D
epo Pemeliharaan 50 (Depohar 50) adalah satuan pelaksana pemeliharaan di bawah Komandan Koharmatau bertugas melaksanakan pemeliharaan tingkat berat peralatan radar TNI Angkatan Udara, pembinaan personel spesialis radar dalam rangka pemeliharaan on site dan off site, maupun menyelenggarakan kesiapan test bench.

Dibawah kepemimpinan Kolonel Lek. Wahyu Widodo, Depohar 50 bersama satuan jajaran seperti Satuan Pemeliharaan (Sathar) Radar 51, Sathar Radar 52 dan Sathar Radar 53 berhasil mengembangkan inovasi dan kreatifitas dalam membuat komponen-komponen radar.

Menurut Dandepohar 50 Kolonel Lek. Wahyu Widodo, Depohar sudah dapat membuat radar yang dapat memantau pergerakan pesawat-pesawat sipil maupun pesawat latih TNI AU, serta komponen radar yang sesuai dengan aslinya.

Kasau Marsekal Hadi Tjahjanto, S.IP., sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan Depohar 50 beserta jajarannya dalam mendukung operasional radar.

Ini sangat jauh menghemat anggaran pemeliharaan, karena harganya hanya seperempat dari harga yang ditawarkan mitra”, ujar Kasau disela-sela kunjungannya ke Depohar 50 Lanud Adi Soemarmo, Minggu (16/4).

  TNI AU  

Senjata Api Buatan Anak Negeri

Senapan SS2 buatan Pindad yang dipakai lomba menembak. (KOMPAS.com/Putra Prima Perdana)

S
ebagai bangsa dengan bentang pulau dan lautan yang luas, Indonesia harus memiliki kemampuan memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista) secara mandiri.

Sebab, kekuatan alutsista menjadi modal utama negara dalam mempertahankan setiap jengkal wilayahnya. Di Indonesia sendiri, ada salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memang secara khusus memproduksi alutsista secara mandiri yakni PT Pindad (Persero).

Pindad saat ini memiliki lini produksi di dua lokasi yakni Bandung Jawa Barat dan Malang Jawa Timur. Pabrik yang berlokasi di bandung memproduksi senjata, kendaraan tempur, hingga produk industri.

Lokasi pabrik di Bandung menempati lahan seluas 66 hektar dan memperkerjakan kurang lebih 1.880 karyawan.

Sementara untuk pabrik yang berlokasi di Malang, khusus memproduksi amunisi dan bahan peledak.

Kedua lini produksi tersebut sengaja dipisahkan karena mempertimbangkan faktor keamanan. Kompas.com berkesempatan mengunjungi pabrik Pindad yang berlokasi Bandung untuk menjajal senjata buatan anak negeri yang telah mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional.

Dalam kesempatan tersebut Kompas.com berkesempatan mencoba senapan laras panjang dengan jenis Senapan Serbu (SS2 V1) dalam acara lomba tembak bersama awak media di Lapangan Tembak Kendaraan Khusus PT Pindad, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Selasa (18/4/2017).

Sebagai orang yang awam, menggunakan senjata api bukanlah perkara mudah, apalagi harus membidik target dengan tepat sasaran, dan juga menjaga fokus titik pandang hingga menopang berat dari senjata itu sendiri.

Maklum, satu unit senjata laras panjang SS2 V1 buatan Pindad memiliki bobot kurang lebih 3,5 kilogram dan mampu menembak target dalam jarak 500 meter dengan kecepatan peluru 940 meter per detik.

Setelah mencoba senapan laras panjang SS2 V1, ternyata tidak sulit seperti yang dibayangkan. Senjata ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan memiliki daya hentak yang tidak terlalu besar ketika peluru dicetuskan sehingga mudah digunakan untuk penembak pemula.

Engineering Manager PT Pindad, Yasir Arafat menjelaskan, senapan laras panjang jenis SS2-V1 memang dirancang oleh Pindad agar sesuai dengan postur tubuh orang Indonesia.

Yasir menjelaskan, dalam perancangan senjata tersebut, Pindad melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), agar kemudian produksinya dapat sesuai kebutuhan aparat keaman negara.

"Senapan SS2 ini desainnya orisinil dari PT Pindad. Prototipenya melibatkan user, ada masukan-masukan dari TNI AD, mulai dari tarikan picu pada saat pembidikan hingga hentakannya. Jadi bisa dikatakan ini sesuai dengan postur Indonesia dan Asia," papar Yasir.

Yasir menjelaskan, dalam senjata tersebut, PT Pindad juga membuat tarikan picu yang mudah digunakan bagi profesional maupun pemula.

"Mesin tarikan picu disesuaikan dengan kebutuhan dari user (pengguna). Kalau standarnya, 2 sampai 3,5 kilogram maksimum. Jadi tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat sesuai standar TNI," kata Yasir.

Hal ini terbukti ketika Kompas.com mencoba senapan laras panjang tersebut. Saat melepaskan peluru, hentakan dari senapan tidak terlalu keras dan juga tingkat akurasi dalam membidik sasaran juga terbilang cukup baik.

Hingga saat ini PT Pindad telah memproduksi senapan laras panjang dari seri SS2V1 hingga seri SS2V7. Pengembangan terus dilakukan terhadap akurasi tembakan hingga kecepatan dan daya jelajah peluru yang disesuaikan dengan medan tempur.

Kebanggaan terpancar setelah menggunakan senapan laras panjang SS2-V1, karena anak negeri pun sudah mampu dan membuktikan diri bisa memproduksi senjata secara mandiri.

Direktur Bisnis Industrial PT Pindad Bobby Sumardiat mengatakan, bahwa yang berkarya di PT Pindad adalah benar-benar anak negeri.

"Di sini yang berkarya anak Indonesia, Kartu Tanda Penduduknya Indonesia, lahirnya ada yang di Bandung, Cirebon, Semarang, jadi mereka yang berkarya," papar Bobby.

Pada akhir tahun 2016 kontingen TNI AD berhasil keluar sebagai juara umum lomba tembak pada ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-26.

Prajurit TNI AD berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan memakai senjata buatan dalam negeri PT Pindad.

Kontingen Indonesia memakai sejumlah jenis senjata buatan Pindad. Di antaranya senapan SS2-V1 Heavy Barrel dan karaben SS2-V2 Heavy Barrel.

Dalam ajang tersebut, TNI AD berhasil meraih 6 trofi. Tim TNI AD juga mempersembahkan 21 medali emas, 15 medali perak dan 14 medali perunggu.

  Kompas  

Mesir Kepincut "Tank Boat" Buatan Pindad

Ilustrasi Tank boat X18 Antasena [Tank Boat]

P
rodusen alat utama sistem pertahanan (alutsista) PT Pindad (Persero) memperkenalkan produk kendaraan tempur terbarunya yakni tank boat dengan nama Antasena.

Corporate Secretary PT Pindad Bayu Fiantoro mengatakan, salah satu negara timur tengah yaitu Mesir sangat berminat membeli tank boat Antasena setelah diperkenalkan pada pasar internasional melalui pameran Indo Defence 2016 lalu.

"Saat ini Mesir menjadi negara yang kami lihat paling berminat," ungkap Bayu di pabrik Pindad, Bandung, Selasa (18/4/2017).

Bayu menjelaskan, untuk mengetahui secara lengkap terkait spesifikasi, teknologi, dan harga tank boat Antasena, Mesir telah mengirim perwakilannya ke kantor Pindad.

"Perwakilan (Mesir) sudah kesini (Bandung) untuk mengetahui secara detail terkait Antasena, dan sampai saat ini baru Mesir, kami terus coba pasarkan," jelas Bayu.

Menurut Bayu, 80 persen produksi Pindad baik kendaraan tempur dan amunisi untuk memenuhi pasar dalam negeri, dan kemudian sisanya ke pasar internasional.

Bayu memaparkan, untuk tahun 2017 Pindad menargetkan akan memproduksi kendaraan tempur sebanyak 200 unit dengan berbagai tipe, kemudian senjata sebanyak 50.000 unit dan 150 juta amunisi.

Sebagai informasi, tank boat Antasena memiliki panjang 18 meter dan mampu menjelajah pada perairan dangkal. Kemudian tank boat Antasena mampu melaju hingga kecepatan 40 knots dengan daya jelajah 400 nautical mile (NM).

  Kompas  

[Video] PT Pindad Targetkan Ekspor Alutsista

Liputan AntaraTV PT Pindad meningkatkan target jumlah ekspor produk unggulannya ke luar negeri hingga 20 persen. Hal ini dilihat dari potensi PT Pindad yang kerap menelurkan produk-produk unggulan dibidang pertahanan dan keamanan, dan menjadi juara 9 tahun berturut-turut dalam lomba-lomba internasional.


  Youtube  

Indonesia-Qatar Inginkan Peningkatan Kerjasama

✈ Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmed Jassim al-Hammar saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/4/2017). Jassim al-Hammar bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menyampaikan undangan Forum Doha dan berdiskusi soal peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang. [ANTARA News/Vicki Febrianto]

Pemerintah Indonesia dan Qatar mengharapkan adanya peningkatan kerja sama antarkedua belah pihak, baik kerja sama bidang ekonomi, pertahanan maupun sektor investasi.

Duta Besar Qatar untuk Indonesia Ahmed Jassim al-Hammar seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan baik Indonesia dan Qatar mengharapkan adanya peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang.

"Pembicaraan kami tadi untuk mencari peluang kerja sama yang lebih luas, untuk semakin mengembangkan hubungan Indonesia dan Qatar. Hubungan kedua negara saat ini sangat baik," kata Jassim al-Hammar, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.

Jassim al-Hammar menambahkan saat ini Qatar telah melakukan berbagai investasi di Indonesia. Beberapa investasi Qatar di Indonesia antara lain adalah Qatar National Bank (QNB), kepemilikan saham Indosat Ooredoo, dan investasi di MatahariMall.

"Ke depan, kami akan menaruh perhatian jika ada peningkatan investasi di Indonesia," ujar Jassim al-Hammar.

Dalam kesempatan tersebut, Jassim al-Hammar juga menyampaikan surat undangan dari pemerintah Qatar untuk Wakil Presiden Kalla yang diharapkan hadir dalam Forum Doha yang akan diadakan pada 14-15 Mei 2017 di Doha, Qatar.

Forum tersebut merupakan forum internasional yang nantinya akan banyak menghadirkan kepala negara ataupun kepala pemerintahan, serta wakil organisasi-organisasi internasional. Dalam forum tersebut, nantinya akan membicarakan tentang demokrasi, kebebasan dan peningkatan perdamaian di seluruh bangsa.

Selain itu, juga akan dilakukan diskusi terkait politik, ekonomi, serta isu-isu regional maupun internasional. Salah satu topik yang akan dibahas mengenai krisis pengungsi.

"Tujuan utama dari Forum Doha tersebut adalah membuka forum tersebut seluas-luasnya bagi elemen pemerintahan ataupun masyarakat guna membicarakan demokrasi dan peningkatan perdamaian di seluruh dunia," kata Jassim al-Hammar.

  antara  

PT Pindad Kembangkan Alat dan Mesin Pertanian

imageExcava 200, salah satu produk Pindad [google] ★

PT Pindad (Persero) kembali mengembangkan produk baru. Kali ini bukan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) melainkan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Sekretaris Perusahaan Pindad Bayu A Fiantoro menjelaskan alsintan merupakan program khusus. Pembuatan alsintan tersebut merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

Pak Jokowi minta TNI terlibat dalam sektor pertanian ini, makanya TNI meminta kami untuk membuat produk alsintan ini,” kata Bayu saat berbincang dengan wartawan di kawasan pabrik Pindad, Bandung, Selasa (18/4/2017).

Pindad akan memproduksi empat produk alsintan yaitu mesin panen jagung dan padi, mesin pengolahan (Rota Tanam), mesin pengolah tanah (Amphipi) dan backhoe loader tractor. Semua produk itu sampai saat ini sedang dalam tahap penyelesaian prototypenya.

Ini nanti akan di launching oleh Pak Jokowi di Aceh, dan nanti akan diberi nama oleh beliau,” tegas Bayu.

Bayu menuturkan, Pindad masuk di industri pertanian menjadi peluang strategis. Hal ini sejalan dengan program percepatan ketahanan pangan dalam Nawa Cita.

Mengenai mekanisme pembeliannya, nantinya akan dikoordinasikan oleh Kementerian Pertanian. Salah satu yang akan ditempuh adalah melalui kelompok tani yang ada di berbagai daerah.

  Liputan 6  

Indonesia Masih Tertinggal di Infrastruktur Hingga Teknologi

https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2017/02/20/fb27bc12-748e-42a9-8d5f-bfdcf5d6566a_169.jpeg?w=780&q=90Sri Mulyani Indrawati [Ardan Adhi Chandra]

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut hingga saat ini Indonesia masih tertinggal di berbagai sektor dibandingkan dengan banyak negara lainnya.

"Indonesia masih tertinggal di bidang infrastruktur, teknologi, dan skill (kemampuan), dan juga dari sisi pasar keuangan atau pasar modal yang masih belum mampu menjadi institusi yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi secara berkeadilan," ungkap Sri Mulyani dalam kuliah umumnya di Politeknik Sekolah Akutansi Negara (STAN), Tangerang Selatan, Senin (17/4/2017).

Sri mulyani menjelaskan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebab, kata dia, sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam meningkatkan daya saing yang ada.

Dirinya juga mengatakan, pembangunan sumber daya manusia penting dilakukan, karena saat ini, ada sekitar jutaan tenaga kerja yang masuk ke pasar kerja setiap tahunnya

"Setiap investasi membutuhkan biaya, dan juga pembangunan manusianya, setiap tahun ada 1,8 juta tenaga kerja yang masuk ke pasar kerja," paparnya.

Selain itu, ia juga mengatakan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga terus melakukan pembangunan infrastruktur khususnya, dari daerah pinggiran atau wilayah terdepan Indonesia, guna pemerataan ekononi dan juga menurunkan ketimpangan ekonomi antar daerah.

"Presiden Jokowi ingin pembangunan dari pinggiran, karena Indonesia merupakan negara kesatuan, dan semua adalah Indonesia, tidak boleh ada yang merasa terpencil dan tertinggal," tukasnya.

 1 Orang Indonesia Tanggung Utang Negara Rp 13 Juta 

Indonesia masih mengalami defisit dalam beberapa tahun terakhir. Penerimaan negara yang sebesar Rp 1.750 triliun jauh lebih kecil ketimbang belanja pemerintah yang sebesar Rp 2.020 triliun.

Demikian diungkapkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam kuliah umumnya di Kampus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Tangerang Selatan, Senin (17/4/2017).

Sri Mulyani mengatakan, dengan jumlah rasio utang Indonesia saat ini sebesar 27% dari Gross Domestic Product (GDP) yang sekitar Rp 13.000 triliun, maka setiap masyarakat di Indonesia memiliki utang sebesar US$ 997 per kepala (Rp 13 juta).

"Kalau kita lihat, Rasio utang kita memang cukup tinggi, tapi tidak tinggi-tinggi amat dibandingkan dengan negara lain, kalau dihitung itu dari hampir 260 juta penduduk, kira-kira utang kita US$ 997 AS per kepala," kata Sri Mulyani.

Walau cukup tinggi, namun Sri Mulyani mengaku, nominal utang Indonesia tersebut nyatanya masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lainnya. Ia membandingkan, Amerika dan Jepang memiliki utang yang lebih tinggi dibanding Indonesia.

"Kalau anda jadi orang Amerika Serikat, di sana setiap kepala menanggung utang US$ 62.000. Sedangkan kalau di Jepang sebesar US $85.000 per kepala," terang Sri Mulyani.

Menurutnya, utang sebesar US$ 997 per kepala itu tentu tidak terlalu membebani masyarakat Indonesia yang rata-rata populasinya sebagian besar adalah golongan produktif atau di usia kurang dari 30 tahun.

Saat ini, kata Sri Mulyani, pemerintah terus berusaha untuk bisa menekan utang yang terlalu besar melalui peningkatan penerimaan pajak.

"Di Jepang itu US$ 85.000 per kepala dan jangan lupa kalau Jepang itu adalah populasinya yang aging, orangnya yang sepuh, sudah tua, jadi untuk mereka masih punya utang US$ 85.000 per kepala tapi hidupnya tinggal beberapa tahap ke depan," tuturnya.

 Soal Utang Negara 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perasaannya kepada sejumlah pihak yang banyak mengkritisi soal utang negara, termasuk kritik dari mahasiswa. Ia pun menjelaskan alasan pemerintah perlu berutang kepada banyak pihak.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menjelaskan, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus disiasati melalui utang, pasalnya negara yang membutuhkan anggaran yang besar untuk percepatan pembangunan infrastruktur hingga subsidi.

Ia mengatakan penerimaan negara yang sebesar Rp 1.750 triliun jauh lebih kecil ketimbang belanja pemerintah yang sebesar Rp 2.020 triliun.

"Kalau Anda enggak suka utang karena Anda concern tahu persis dan bisa menjelaskan alasannya, saya mau mendengar apa keberatan anda," kata Sri Mulyani dalam kuliah umumnya di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Tangerang Selatan, Senin (17/4/2017).

Di hadapan ribuan mahasiswa STAN, Sri Mulyani pun menantang mereka yang tak setuju dengan utang negara, untuk maju dan menjelaskan kepada dirinya.

"Mahasiswa STAN ada yang ikut demo anti utang enggak? Kalau ada, tolong tunjukkan, Coba nanti kalau ada yang keberatan utang nanti di-list, bikin daftar mahasiswanya nanti organize. Tapi kalau alasan Anda hanya 'tidak suka utang', saya bakal jawab kalau saya juga tidak suka Anda," tegasnya.

Oleh karena itu dirinya mengimbau, supaya mahasiswa, khususnya mahasiswa STAN, harus mampu menyaring informasi sesuai dengan konteksnya. Pasalnya, STAN merupakan institusi negara yang berasal dari APBN.

Lebih lanjut ia mengingatkan, supaya lulusan STAN nantinya harus memiliki dan menjaga kredibilitasnya dalam bekerja, agar kelak tak melakukan korupsi. Selain itu, ia juga mengingatkan kepada mahasiswa STAN untuk bisa melakukan kewajiban sebagai warga negara, khususnya dalam hal pembayaran pajak.

"Duit yang Anda dapat dari negara berapa? dan yang Anda sumbangkan berapa? Itu baru namanya akuntan. Anda kan akuntan, kalau mau ngomong tentang beban, mari kita itung-itungan, ya kan. Satu lagi, jangan sampai nanti kalau anak STAN sudah banyak dapat fasilitas, bilang enggak mau bayar pajak," tukasnya. (ang/ang)

  detik  

Penggunaan Komponen Dalam Negeri Akan Diawasi

Ilustrasi Bakamla

Pemerintah tengah mempersiapkan regulasi berbentuk Peraturan Pemerintah (PP) untuk membentuk tim khusus pengawasan implementasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) guna menggencarkan penggunaan komponen lokal pada produk-produk industri.

Dengan implementasi TKDN, pemerintah ingin menggairahkan industri lokal untuk berperan menggarap kenaikan permintaan barang industri. Apalagi, pertumbuhan industri-industri berbasis permintaan konsumen (consumer-based) kian meningkat, tetapi keterlibatan industri lokal masih terbatas. Airlangga mengeluhkan proyek-proyek strategis nasional yang belum berorientasi pada penyerapan komponen produksi lokal.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini Kemenperin dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah mempersiapkan beleid PP. Sejalan dengan pembahasan PP ini, pemerintah juga memperluas kewajiban implementasi TKDN. “Untuk implementasi TKDN ini pengembangannya harus menyeluruh. Mulai dari perencanannya, lalu proses pelelangannya, baru setelahnya harus kita monitor. Kalau kuenya dari Indonesia, harus industri lokal yang bekerja untuk sektor itu,” papar Airlangga di Surabaya, Senin (17/4).

Sebelumnya, pemerintah juga tengah menyiapkan beleid yang mendongkrak TKDN di sejumlah sektor, termasuk di industri maritim. Regulasi ini dirasa perlu untuk mengerek partisipasi industri komponen lokal dalam pembangunan kapal-kapal nasional. Saat ini, TKDN industri kapal nasional hanya mencapai 20%. Padahal, merespons kebijakan tol laut yang diusung Presiden Joko Widodo, investor beramai-ramai masuk ke lini usaha produksi komponen kapal namun daya serap output hingga saat ini terbilang masih rendah.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Ilmate) Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele mengatakan diskusi atas aturan tersebut masih berlangsung di tingkat Kemenko Kemaritiman. Yan menjelaskan menghitung pemenuhan TKDN untuk kapal terbilang cukup kompleks karena jenis kapal sendiri sangat banyak, dan komponen dominan yang dibutuhkan bervariasi. Untuk itu, TKDN setiap jenis kapal pun bisa berbeda-beda.

Dia mencontohkan untuk kapal tanker pengangkut gas misalnya, membutuhkan bahan baku aluminium khusus. Jika di dalam negeri belum ada ketentuan standardisasi aluminium, maka kemungkinan tingkat TKDN jenis kapal ini lebih tinggi. Sementara untuk jenis kapal barang dengan bahan utama baja, komoditas bahan bakunya terbilang cukup banyak di dalam negeri sehingga tingkat TKDN-nya bisa ditetapkan lebih tinggi. Untuk itu, pemerintah masih menyiapkan pemetaan industri pendukung.

Program tol laut mendorong masifnya pembangunan kapal oleh pemerintah. Selama 2015-2017, catatan Kementerian Perhubungan menyebut ada total 168 kapal yang akan dibangun dari program tiga direktorat di kementerian tersebut yang telah dianggarkan dalam APBN. Data yang sama menunjukkan saat ini ada total 47.873 jumlah kapal yang beroperasi di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 35,29 juta GT (gross tonnage).

  ★ Bisnis  

Rusia – LAPAN Bahas Kerja Sama Pembuatan Stasiun Bumi

imageStasiun bumi Jatiluhur (Wiki) ★

LAPAN menerima kunjungan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, beserta rombongannya. Kunjungan diterima langsung Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Dr. Orbita Roswintiarti, dan Deputi Bidang Teknologi Antariksa, Dr. Rika Andiarti di Ruang Rapat Manggala, Kantor LAPAN Pusat, Jakarta. Kunjungan ini adalah dalam rangka diskusi perkembangan kerja sama Indonesia – Rusia di bidang penerbangan dan antariksa.

Mikhail sangat berterima kasih atas kesediaan Kepala LAPAN menerima kunjungannya. Kepala LAPAN menyambut baik dengan memaparkan empat kompetensi LAPAN. Kompetensi tersebut yaitu sains antariksa dan sains atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, penginderaan jauh, serta kajian kebijakan penerbangan dan antariksa.

Dalam kunjungannya, Mikhail berdiskusi dengan Kepala LAPAN tentang beberapa kerja sama yang bisa dijajaki antara LAPAN dengan Rusia. Khususnya terkait kerja sama bidang pengembangan teknologi penginderaan jauh yaitu pembuatan stasiun bumi. Thomas menjelaskan, LAPAN masih dalam tahap mencari lokasi yang paling pas untuk pengembangan teknologi tersebut.

Di akhir kunjungan, Mikhail menyatakan, LAPAN adalah partner yang sangat potensial bagi Rusia dalam mengembangkan teknologi keantariksan. Untuk itu, mereka berharap agar perkembangan kerja sama tersebut dapat dilakukan secepatnya. Thomas mewakili LAPAN juga mengamini hal tersebut.

  LAPAN  

SSV Pesanan ke-2 Filipina Dikirim Minggu Depan

SSV-2 BRP Davao Del Sur 602 [Gombaljaya]

PT PAL Indonesia (Persero) akan mengekspor kapal perang kedua jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) ke Filipina 27 April 2017 mendatang. Kapal perang ini dibangun langsung oleh putra-putri Indonesia di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya, Jawa Timur.

Sebelumnya pada Mei 2016 lalu, PT PAL Indonesia telah mengirimkan kapal SSV pertama ke Filipina yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di dok perkapalan PT PAL Indonesia, Tanjung Perak, Surabaya.

Melihat lebih dekat kapal SSV pesanan Filipina, kapal ini memiliki panjang 123 meter dengan lebar 21,80 meter. Kapal ini mampu melesat hingga 16 knots dengan jarak tempuh mencapai 9.360 nm hingga 30 hari.

Berdasarkan data PT PAL, kapal perang ini mampu mengangkut 621 penumpang dengan rincian 121 kru dan 500 pasukan. Kapal ini juga mampu mengangkut dua helikopter sekaligus dengan tipe Black Hawk dan Agusta 109.

Selain itu, kapal yang dipesan Filipina ini juga mampu mengangkut beberapa kendaraan perang seperti truk hingga ambulans. Kapal SSV pesanan The Departement of National Defence Armed Forces of The Philippines ini dilengkapi dengan meriam kaliber 76 mm.

PT PAL Indonesia sendiri menggarap dua proyek kapal perang SSV dengan nilai kontrak US$ 90 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

  ★ detik  

Penerbangan Perdana Pesawat R80 Tertunda 2 Tahun

✈ Ini Sebabnya ✈ Ilustrasi Pesawat R80 [Liputan 6]

Rencana penerbangan perdana pesawat R80 yang digawangi oleh Ilham Habibie, putra mantan Presiden Indonesia, BJ Habibie, akan tertunda selama 2 tahun. Adanya perubahan pada Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Proyek Strategis Nasional menjadi salah satu penyebab penundaan tersebut.

"Salah satu penyebab penundaan ini adalah karena terkendala perpres, tanpa ada perpres kita susah dapat dukungan dari pihak ketiga," kata Komisaris PT Regio Aviasi Industri (RAI), Ilham Habibie saat ditemui dalam acara General Electric Digital Industrial Forum di Jakarta, Kamis, 13 April 2017. "Jadi bukan 2018, tapi baru bisa terbang perdana pada 2021."

Ilham mengatakan bahwa pihaknya ingin memastikan terlebih dahulu jika pesawat R80 ini benar masuk dalam proyek strategis nasional. "Katanya kan sudah dinyatakan masuk dalam proyek strategis nasional, tapi mana kertasnya, kita mau lihat kertasnya dulu, karena dalam perpres itu kan ada ratusan program, dan katanya ada update dari perpres proyek strategis nasional tahun lalu," kata Ilham.

"Tapi ini bukan soal dana, karena mereka (pihak ketiga) ingin lihat apakah kita di PT RAI, di dukung oleh pemerintah ada atau tidak," katq Ilham. Namun Ilham enggan menjelaskan siapakah pihak ketiga yang dimaksudnya dan beralasan bahwa hal tersebut merupakan persoalan internal perusahaan.

Sebelumnya, Pemerintah telah memasukkan pembangunan pesawat R80 dalam daftar proyek strategis nasional, bersamaan dengan pesawat N245. Pesawat N245 dikembangkan oleh PT (DI) Dirgantara Indonesia bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), sedangkan pesawat R80 dikembangkan oleh PT Regio Aviasi Industri (RAI).

Badan Usaha Milik Nasional (BUMN) Penerbangan, PT Dirgantara Indonesia (DI) semula akan menjadi pemasok bagi komponen pesawat R80 tersebut. Namun, Ilham mengkonfirmasi bahwa kerjasama tersebut belum pasti dijalankan karena ada kendala dari pihak PT DI. "PT DI kalau mau jadi bagian ya harus investasi juga, kemampuan, mesin, alat produksi, disediakan sendiri, kita kan tidak bisa biayai," ujar Ilham.

Ilham menambahkan jika PT DI gagal menjadi pemasok komponen bagi pesawat R80, maka PT RAI bisa mencoba memproduksi sendiri atau mengimpor dari luar negeri. Karena untuk pesawat, ungkapnya, tidak ada aturan di Indonesia mengenai TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri. "Ada ratusan pesawat yang terbang di Indonesia, seperti Boeing, tahu berapa TKDN nya? nol persen, jadi saat ini TKDN tidak jadi fokus utama terlebih dahulu," ujar Ilham.

  Tempo  

Senegal Minat Tambah 2 Unit CN235

Kerjasama RI Dengan Senegal Semakin Kuat https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig4JCZi4UycmSNmgBaA-pmpgh-ppMTlYW55QGyrp2oerEq3_ZczNuFgQir_PGx0IjF0rOV0m7okKoYzY8Yxyn9bq_HEQt8hNaVn7MhYLc4XktkQz-4z-Cq0lebJgmLyWwVoHQxxZo_gxw/s400/cn-235-dakar.jpgPesawat CN-235 Angkatan Udara Senegal [PTDI] ☆

Penguatan itu khususnya antara DPR-RI dengan Parlemen Nasional Senegal. Dalam kunjungan tersebut, delegasi BKSAP DPR RI dipimpin oleh Rofi Munawar selaku Wakil Ketua BKSAP.

BKSAP melakukan pertemuan dengan beberapa pejabat penting Senegal, antara lain, Ketua Parlemen Senegal, Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Senegal, dan Direktur Kabinet Kementerian Infrastruktur, Transportasi dan Pembukaan Lahan Senegal.

Informasi ini disampaikan Sekretaris Kedua Kepala Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dakar, Dimas Prihadi.

Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Nasional Senegal, Moustapha Niasse, disepakati perlu MoU persahabatan antara Parlemen Nasional Senegal dengan BKSAP DPR RI. Disampaikan oleh Ketua Delegasi BKSAP bahwa antara Indonesia dan Senegal ada kesamaan yang dapat dijadikan sandaran untuk memperkuat hubungan persahabatan kedua negara.

Dua negara merupakan negara dengan mayoritas berpenduduk muslim moderat dan menjalankan demokrasi, memiliki banyak kesamaan sikap dan pandangan dalam menyikapi masalah domestik masing-masing, regional dan internasional terutama saling dukung atas keutuhan dan kedaulatan kedua negara. Dua negara juga secara aktif memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina di fora internasional.

Untuk memperkuat hubungan antar parlemen, Moustapha Niasse mengatakan, akan merencanakan kunjungan ke Indonesia setelah pemilu legislatif Senegal bulan Juli 2017.

Sementara itu, Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Nasional Senegal, Maitre Djibril War, mengakui bahwa Parlemen Senegal perlu banyak belajar dari pengalaman Parlemen Indonesia. Menilai keseriusan Indonesia dalam melakukan hubungan kerjasama dengan Senegal, Djibril War akan mengusulkan kepada Pemerintah Senegal untuk kembali membuka kantor perwakilan di Jakarta yang dulu pernah dibuka pada tahun 2013 namun ditutup 6 bulan kemudian karena alasan finansial.

Di samping itu, sebagai tindak lanjut pertemuan, Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran, dengan Menteri Infrastruktur, Transportasi dan Pembukaan Lahan Senegal, Mansour Lamin Kane, dan delegasi BKSAP bertemu dengan Direktur Kabinet Kementerian Infrastruktur, Transportasi dan Pembukaan Lahan Senegal, Mouhamadou Diop, untuk menindaklanjuti rencana kerjasama pembangunan jalur kereta api dan jalan tol di Senegal.

Dalam kesempatan itu, Dubes Manyur Pangeran menyampaikan bahwa rencana kerjasama pembangunan perkeretaapian Senegal telah mendapat tanggapan positif dari PT. INKA yang akan berkunjung ke Dakar dalam waktu dekat ini. Disampaikan oleh Dubes Mansyur bahwa kemampuan PT. INKA di bidang perkeretaapian telah terbukti dengan penjualan ratusan gerbong kereta api ke Filipina, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam dan Australia.

Rencana Pemerintah Senegal untuk membangun 450 km jalan tol dan jalur kereta api double track sepanjang 750 km merupakan proyek besar dan kesempatan bagi Perusahaan BUMN Indonesia seperti PT. WIKA dan PT. Waskita Karya untuk berinvestasi melalui mekanisme yang disepakati kedua pihak.

Fakta bahwa Pemerintah Senegal sudah membeli dua pesawat CN-235 dari PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI) dan merencanakan akan membeli dua pesawat lagi, merupakan bukti bahwa Pemerintah Senegal memiliki kemampuan membeli produk industri strategis dari negara lain.

Kunjungan BKSAP ke Senegal merupakan yang kali pertama dilakukan. BKSAP telah secara aktif melakukan kerjasama parlemen dengan 54 negara. Kerjasama dengan Parlemen Senegal akan memperluas kerjasama BKSAP dengan mitra Parlemen di Afrika.

  RMOL